Balik lagi ke ide bisnis. Kali
ini gua mau menjabarkan apa yang menjadi cita-cita dimasa depan nanti. Ini
kayak cita-cita goal dari hidup gua di masa tua nanti. Karena emang gua nulis
blog ini kan emang buat gua baca lagi di masa depan. Moga-moga ini jadi
pengingat di beberapa tahun yang akan datang.
Apakah Projek Budaya itu?
Jadi sebenrnya projek budaya
adalah bisnis yang lebih mengedepankan aspek sosial budaya daripada keuntungan
bisnis. Ya klo dipersenin itu ya tujuan sosial budaya punya bagian 65% dan
sisanya bisnis. Kenapa harus sosial budaya? Karena disini ada misi agar budaya
tersebut dapat dilestarikan oleh generasi-generasi berikutnya. Kenapa harus
dibisnisin? Karena kalau project ini gak menguntungkan maka umur project ini
gak akan lama, sedangkan pelaku-pelaku yang ikut melestarikan budaya butuh
melanjutkan hidup, bisa dibilang disini gua mau menjadikan ini sebagai mata
pencaharian agar pelaku budaya bisa tenang dan nyaman ngelakuinnya. Selain itu
karena ini prinsipnya menguntungkan, diharapkan dapat menyerap minat dari
masyarakat sekitar.
Apa bentuk dari projek budaya?
Projek ini rencana gua mau
terapkan dalam beberapa sub bagian. Dimana masing-masing dari bagian tersebut
saling mempengaruhi. Sektor bisnis yang paling utama adalah pariwisata, jadi
gua mau bikin satu komplek yang terdiri dari bangunan-bangunan arsitektur jawa
jaman dahulu, dengan beberapa gedung difungsikan untuk tujuan yang berbeda
sesuai sub bagiannya. Sub bagian terdiri dari project seni pertunjukan, batik, gallery seni rupa,kuliner tradisional, jamu tradisional, arena permainan tradisional, dan lain-lain. Nanti tiap bagian
akan gua jelaskan secara mendetil di lain post.
Tujuannya yang utama adalah untuk
melestarikan budaya, setelah itu baru membuka lapangan pekerjaan sebanyak
banyaknya, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, sebagai tempat studi
serta pengembangan budaya, dan sebagai tempat penyaluran ide-ide kreatif
masyarakat. Harapannya bisa menjadikan ini sebagai balinya pulau jawa. Disini juga gua mau ngangkat lagi derajat budayawan atau seniman daerah agar bisa naik kelas.
Siapakah pelaku project ini?
Pelaku project ini adalaha
seluruh masyarakat yang ingin terlibat, baik itu masyarakat sekitar ataupun
masyarakat dari luar. Tentu saja semua pelaku harus mendapatkan manfaat dari
ini semua. Karena dari awal gua udah
bilangin kalau ini bisnis, makanya sistemnya akan berbentuk perusahaan. Perusahaan
yang bekerja dalam sektor jasa pariwisata. Dimana disini akan dikepalai oleh CEO,
beberapa kepala bagian dalam sub project, sistem keuangan yang profesional, HR,
dan semua bagian yang dibutuhkan dalam perusahaan. Peran dan keuntungan partisipasi
masyarakat akan dijelaskan mendetil pada bagiannya masing-masing.
Hambatan terbesar?
Hambatan terbesar adalah mental
dan pola pikir masyarakat. Pola pikir yang mementingkan dirinya sendiri,
melakukan segala sesuatu berdasarkan uang, rasa pesimis bahwa project akan berhasil,
dan pemikiran-pemikiran negatif tentang budayanya sendiri. Jadi untuk memulai
project ini bukanlah infrastruktur yang harus dibuat, tapi mental dan pola
pikir masyarakat. Pola pikir yang ingin memajukan budayanya, bekerja keras,
positif, punya kebanggaan dan proteksi terhadap budayanya, dan mementingkan
kepentingan umum dan jangka panjang daripada kepentingan pribadi dan jangka
pendek.
Mungkin ini sekilas dari project
budaya dan akan gua jelasin mendetil di post lainnya :)
0 komentar:
Posting Komentar