Subgrade Limestone
screening (SLS) merupakan sebuah project untuk meningkatkan kadar subgrade
limestone (limestone dengan kadar CaO dibawah batas sebagai bahan baku) dengan
cara pengayakan. Sebenarnya SLS project ini merupakan sebuah kajian yang saya
gunakan sebagai judul SKRIPSI saya. Namun saya tidak akan membahas mengenai
kajian teknis dan analisis yang saya lakukan, namun saya akan membahas projectini
ini secara umum. Apakah benar proses pengayakan dapat meningkatkan kadar?
Bukankah pengayakan merupakan sebuah proses pengelompokan material dengan
ukuran tertentu? Bagaimana pengelompokan material dapat membuat kadar CaO pada
limestone meningkat? Akan kita bahas semua itu di artikel ini.
Peningkatan kadar pada material subgrade limestone umunya
dilakukan dengan cara blending (mencampurkan dua atau lebih material sejenis
dengan kadar yang berbeda).. Namun dalam melakukan blending, kita membutuhkan
material dengan grade yang cukup tinggi. Ketersediaanya di lapangan juga membuat
penambahan produksi material subgrade menjadi tidak signifikan, apalagi jika
kadar material subgrade terlalu jauh dari kadar minimal sebagai bahan baku.
Cara lain untuk meningkatkan kadar CaO pada limestone adalah
dengan cara memisahkan clay yang ikut terangkut dalam proses pembongkaran.
Keadaan litologi tertentu membuat perlapisan antar clay dan limestone terlalu
rapat dan berselang seling, hal inilah yang membuat nilai kadar CaO menjadi
turun. Sehingga pemisahan material diharapkan dapat meningkatkan kadar CaO
dalam satuan beratnya.
Pemisahan dua jenis material yang berbeda berada di tahap
konsentrasi, sedangkan screening (salah satu cara sizing/pengelompikan ukuran)
berada di tahap preparasi dalam tahapan pengolahan bahan galian (preparasi-konsentrasi-dewatering).
Kegiatan preparasi (melakukan reduksi dan sizing) merupakan kegiatan awal dalam
mempersiapkan material sebelum menuju tahap selanjutnya, namun apakah screening
dapat berfungsi sebagai pemisahan dua jenis material?
Dalam tahap konsentrasi, konsep pemisahan (antara dua atau
lebih) jenis material dilakukan berdasarkan sifat fisiknya seperti warna/kilap,
berat jenis, sifat kemagnetan, sifat elektrostatis, sifat terhadap udara.
Terdapat konsep baru pemisahan (yang saya kaji dan buktikan dalam skripsi saya)
yang dapat diaplikasikan dalam kondisi khusus. Konsep pemisahan jenis mineral
berdasarkan pengelompokan ukuran dapat dilakukan dengan syarat dan kondisi
sebagai berikut :
- Pembongkaran dilakukan dengan cara blasting (diledakkan).
- Kedua jenis material memiliki perbedaan kuat tekan (uniaksial) yang cukup jauh. Sehingga ketika terjadi peledakan, maka material yang kuat akan membentuk bongkah batuan sedangkan yang lemah akan hancur menjadi tanah.
- Material umpan yang akan dipisahkan berasal langsung dari hasil peledakan (tidak melalui proses reduksi).
Apabila kondisi tersebut dipenuhi, maka terjadi pemisahan
antara clay (produk halus) dan limestone (produk kasar). Kemudian dilakukan
pengayakan dengan dua atau lebih tahap pengayakan. Pengayakan primary digunakan
untuk memisahkan material dangan ukuran yang sangat besar. Untuk itu diperlukan
jenis ayakan yang kuat agar dapat menahan beban yang cukup besar (berbahan
besi/baja), contoh ayakan : Drum screen, parallel rod (grizzly). Pengayakan
berikutnya dapat menggunakan pengayakan dengan beban tahan lebih kecil sesuai
dengan ukuran produk yang akan dihasilkan (mengguanakan vibrating screen dengan
deck berbahan lentur akan meningkatkan efisiensi pemisahan.
Dari kajian yang saya lakukan saya dapat menyimpulkan bahwa
konsep ini benar dan dapat dibuktikan. Terjadi peningkatan kadar CaO antara
umpan dan produk secara signifikan. Namun sifat fisik material saat jenuh air
(hujan) membuat material menjadi sticky (lengket) sehingga efisiensi pemisahan
akan menurun. Kajian teknis lanjutan juga diperlukan untuk membuktikan seberapa
besar pengaruh geometri peledakan terhadap pemisahan, sehingga didapatkan
geometri yang tepat dalam meningkatkan efisiensi.
Yang membutuhkan softcopy skripsi saya dapat menghubungi
saya melalui contact informasi yang ada di blog ini.
0 komentar:
Posting Komentar