Penjadwalan tambang (mine scheduling) merupakan salah satu
bagian dalam perencanaan tambang. Setelah melakukan permodelan geologi, block
modelling kadar, penentuan SR atau COG, hingga perancangan pit-limit,
shedulling menjadi sangat penting dilakukan untuk menentukan kegiatan
penambangan pada tahun berikutnya. Tujuan utama dari shedulling adalah untuk
mendapatkan nilai NPV (net present value) seoptimal mungkin. Secara sederha,
tujuan dilakukan penjadwalan adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar
mungkin dengan biaya operasi sekecil mungkin. Bagaimana scheduling dapat begitu
berpengaruh dalam keuntungan? Mari kita bahas secara sederhana disini.
Keadaan harga bahan galian yang terus menurun akan
mempengaruhi BESR (pada batubara) atau COG (pada bijih). JIka harga naik diluar
perencanaan awal, maka akan menjadi keuntungan yang lebih bagi perusahaan.
Namun jika harga terus turun, maka perlu dilakukan penyesuaian agar operasi
tetap dapat berjalan. Cara yang paling umum adalah dengan menekan cost produksi
(melakukan efisiensi). Cara lainnya adalah dengan melakukan re-scheduling
(penjadwalan ulang). Tentu saja penjadwalan ulang tidak mudah dilakukan, salah
satu faktornya adalah mengubah target produksi yang sudah disepakati pada tahap
awal. Nilai NPV juga pasti akan berubah. Menurunkan produksi berarti melakukan
penyesuaian jumlah alat dan tenaga kerja. Biaya pemutusan ikatan kerja dan
lain-lain maka perlu diperhitungkan lebih lanjut. Penjadwalan ulang juga
strategi yang sangat beresiko. Melakukan penjadwalan berarti memperkirakan
berapa cost yang dikeluarkan dan berapa harga jual yang didapatkan dari bahan
galian tersebut. Namun memperkirakan harga merupakan sebuah analisis yang penuh
ketidakpastian. Berbagai faktor dari prinsip ekonomi sederhana seperti
supply-demand, kebijakan, hingga isu politik dunia dapat membuat harga bergerak
tidak pasti. Apabila kita dapat memperkirakan dengan baik maka bisa saja
tambang dapat terus berkelanjutan. Namun apabila perkiraan kita meleset maka
perusahaan dapat jatuh dan gulung tikar.
Contoh penjadwalan secara sederhana dapat dilihat pada
gambar berikut :
Pada penggunaannya dilapangan, proses penjadwalan menjadi
lebih kompleks. Penjadwalan kemudian diperkecil menjadi satuan waktu bulanan
hingga mingguan. Pada bijih, recovery kadar yang akan didapat juga menjadi
bagian dalam penjadwalan. Sehingga penjadwalan juga dilakukan dalam strategi
melakukan blending untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
0 komentar:
Posting Komentar